Belajar Meminta Maaf

by 23.49 0 komentar

BELAJAR MEMINTA MAAF

Materi Siaran Radio Trijaya FM (26 November 2008)

Ilustrasi

Noval tiba-tiba nyelonong masuk keruang tamu sambil membawa mainan mobil-mobilan yang besar. Ia ingin menunjukkan pada mamanya kalau mampu mobil-mobilannya tidak bisa menyala. Tanpa disadari mobil-mobilan yang dipegangnya menyenggol gelas yang sedang dipegang Tante Irma, teman mamanya. Tante Irma kaget karena sirop merah membasahi bajunya. “Aduh maaf ya, maaf ...” kata sang mama, “ Noval ayo minta maaf sama Tante” tapi Noval hanya menatap sekilas sambil berlalu masuk keruang dalam.

Menurut Grady, Mc pakar konseling anak, minta maaf atau menyesal terlalu rumit dilakukan balita karena pada usia tersebut anak sedang berada pada fase egosentris dan belum mampu melihat permasalahan dari sudut pandang orang lain. Baginya selama sesuatu tidak membuatnya kecewa, tidak mengusik barang-barang yang sedang digunakannya berarti tidak ada masalah.

Tentu saja hal ini tak bisa dibiarkan begitu saja, anak tetap harus diajarkan minta maaf, terlepas dari mengerti atau tidak anak tetap harus dibiasakan untuk minta maaf saat melakukan kesalahan. Yang penting pembiasaannya dulu seiring dengan bertambahnya usia ia akan mengerti konsep maaf. Pembiasaan ini penting agar kelak anak memperoleh manfaat antara lain :

· Mengeluarkan diri dari rasa bersalah

Pada priinsipnya minta maaf adalah cara seseorang mengeluarkan diri dari rasa bersalah. Dengan meminta maaf diharapkan seseorang menyadari kesalahan dan muncul niat untuk tidaka mengulanginya lagi.

· Melepas ketegangan

Adanya suasana yang tidak menyenangkan saat seseorang melakukan kesalahan, meski mungkin anak belum mengerti tapi anak bisa merasakan ketegangan suasana tersebut. Dengan minta maaf segala ketegangan bisa cair kembali, anak pun akan mengamati, misalnya mamanya yang tadi cemberut setelah mendengar ia mengucapkan maaf, mamanya bisa tersenyum kembali.

· Memperbaiki hubungan dengan orang lain yang tersakiti

Dengan minta maaf anak mempunyai jalan untuk mempebaiki hubungannya dengan orang yang tersakiti. Contoh anak tak sengaja merusak mainan temannya, setelah minta maaf sang teman mau bermain lagi dengannya.

4 langkah sederhana yaitu :

1. Contoh langsung : contohkan bagaimana seharusnya kata maaf diucapkan. Misalanya “ maaf ya sayang, mama tidak sengaja menumpahkan susu adek”. Dengan demikian diharapkan anak terbiasa melihat orang-orang terdekatnya mengucapkan kata maaf saat melakukan kesalahan.

2. Tunjukkan penyesalan dengan bahasa tubuh : misalnya lakukan kontak mata saat ,mengucapkan kata maaf, bisa juga dengan mengenggam tangan, memeluk atau mencium anak sehingga anak bisa merasakan penyesalan yang bersamaan dengan permintaan maaf itu. Bahasa tubuh juga efektif untuk batita yang komunikasi verbalnya belum lancar sehingga belum bisa mengucapkan kata maaf.

3.Dorong supaya bertanggung jawab : selain mengucapkan kata maaf minta anak bertanggung jawab atas keslahannya contohnya ana menyenggol temannya sampai jatuh, setelah minta maaf jika temannya terluka minta anak untuk memberikan tisu atau plester.

4. Berikan apresiasi : setelah anak mengucapkan kata maaf berikan apresiasi dalam bentuk pujian seperti “wah, adek pintar sudah bisa minta maaf”

Apa jadinya kalau anak yang bersalah tidak dibiasakan meminta maaf?

· Anak tidak disukai dalam pergaulannya karena tidak biasa minta maaf setelah melakukan kesalahan. Ini akan berakibat pada perkembangan sosialnya apalagi kalau sikap masa bodoh ini terbawa terbawa sampai usia dewasa.

· Perkembangan emosinya tidak optimal karena dengan tidak mengakui kesalahan, ia tidak bisa menilai dirinya secara pas.

Dewi Handayani

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar